Mendagri Dorong TP PKK Perluas Kolaborasi untuk Percepat Pembangunan

Mendagri Dorong TP PKK Perluas Kolaborasi untuk Percepat Pembangunan

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) untuk memperkuat sinergi dengan berbagai pihak dalam mendukung program-program prioritas pemerintah. Hal ini disampaikan dalam acara pelantikan Ketua TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Provinsi Bangka Belitung serta Papua Pegunungan yang digelar secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta.

Tito menekankan bahwa peran TP PKK sangat vital dalam menjembatani kebijakan pemerintah dengan masyarakat. Organisasi yang digerakkan oleh para ibu ini dinilai memiliki jaringan yang luas hingga ke tingkat desa, sehingga mampu menjadi mitra strategis dalam penanganan isu-isu seperti stunting, kesehatan, pendidikan, dan pengentasan kemiskinan.

Peran Strategis TP PKK dalam Pembangunan

TP PKK selama ini telah menjadi ujung tombak dalam berbagai program sosial pemerintah. Misalnya, dalam penurunan angka stunting, para kader PKK aktif melakukan pendampingan dan edukasi kepada keluarga tentang gizi seimbang. Di sektor pendidikan, mereka membantu mengurangi buta huruf melalui program keaksaraan. Sementara dalam bidang ekonomi, PKK mendorong pemberdayaan perempuan melalui pelatihan kewirausahaan.

Tito menyebut bahwa banyak kementerian dan lembaga pemerintah membutuhkan dukungan PKK karena keterbatasan sumber daya di lapangan. “Kemenkes, Kemendikbud, dan Kemsos memiliki program-program bagus, tetapi mereka membutuhkan mitra yang memiliki jaringan kuat di akar rumput. Di sinilah PKK berperan penting,” ujarnya.

Kolaborasi Multi-Pihak untuk Hasil Maksimal

Mendagri mendorong TP PKK untuk membangun kemitraan tidak hanya dengan pemerintah, tetapi juga dengan dunia usaha, akademisi, dan organisasi masyarakat. Dengan demikian, dampak program pembangunan bisa lebih terasa.

Sebagai contoh, dalam penanganan stunting, PKK dapat bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk menyediakan makanan bergizi atau dengan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian terkait pola asuh anak. Di bidang ekonomi, kolaborasi dengan pelaku UMKM dapat meningkatkan pemasaran produk-produk hasil pelatihan PKK.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meski memiliki peran besar, TP PKK juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan anggaran dan kurangnya pelatihan bagi kader. Untuk itu, Tito mendorong pemerintah daerah untuk memberikan dukungan lebih besar, baik dalam bentuk pendanaan maupun peningkatan kapasitas.

“Kami berharap PKK terus berinovasi dan memperluas jejaringnya. Dengan kolaborasi yang solid, target-target pembangunan nasional dapat tercapai lebih cepat,” tegasnya.